Kamis, Februari 26, 2009

TGA - Hikmahnya?

Semua ada hikmahnya, memang tak mudah menerima kenyataan, apalagi kenyataan tersebut akan mempengaruhi hidup kita.
Seperti yang terjadi saat ini, dosen pembimbing yang ku pilih tak satupun ku dapatkan. Semua berjalan tidak sesuai keinginan. Kecewa, pasti..
Menggerutu, itulah yang ku lakukan, namun kini ku sadar, pasti ada hikmah di balik semua yang terjadi.
Aku memilih dua dosen yang ku yakini akan memiliki pandangan yang sejalan dan dapat mempermudah langkahku selanjutnya. Namun, seandainya aku mendapatkan kedua dosen tersebut, apakah aku akan berkembang? Apakah aku akan lebih serius berinovasi? Sepertinya tidak, aku hanya akan mengikuti perkataan mereka (karena aku mengagumi mereka), selalu meminta pengarahan sekaligus jawaban. Akhirnya desain ku bukan karya yang murni dari pemikiranku.
Dengan dosen pembimbing yang tak ku inginkan inilah, aku akan lebih giat mencari dan berinovasi, melihat sekeliling dan belajar menjadi positif.
Dosen D dan NN, kini menjadi dosen pembimbing TGA ku.
Dosen yang ku mau adalah I dan WW.
Mereka semua adalah yang terbaik, seseorang telah memilihnya untuk ku.
Saatnya berjuang, menggapai salah satu dari sekian banyak mimpiku.

Salam Perjuangan,

Herlina Eneas

Jumat, Februari 20, 2009

Perjalanan Panjang

Di perjalanan panjang ini
Aku pandangi sawah terhampas luas
Alangkah indahnya ciptaan Tuhan
Maha dasyat perkasa Sang Pencipta
Ku terpesona melihat karya-Nya
Hanya Ia yang mampu
Ya Sang Pencipta
Penyair puisi tiga dimensi
Perajut segala keindahan dunia
Indah-Nya..
Milik-Nya..
Karya-Nya..

Herlina Eneas
OTW k Bali
23 Dec 2007

Bersyukur itu Perlu

Ku sadar ku tak pernah bersyukur
Atas apa yang Ia beri
Tak tahu sudah seberapa besar dosaku
Kini, di saat ku mulai merasakan kehilangan
Ku tak dapat berpaling lagi dari kenyataan
Tempat berlindung ku telah menjadi milik orang
Sekarang menjadi penantian pahit
Bahwa tanah kelahiranku, jerih payah ayahku,
rumah terbaik di Jelambar thn 1985
Akan menjadi kenangan belaka
Merasa tak rela meninggalkannya
Merasa tercabik ketika ku tahu ia akan diperbaharui
Ku tak rela karya arsitektur ayahku
Diubah orang yang tak pahami artinya
Rumah ku rumah hemat energi
Tak perlu kipas maupun lampu pada siang hari
Kini semuanya akan berakhir sudah
Apakah aku boleh berteriak memohon ampun padanya?
Sudah terlambat bagiku
Bubur sudah menjadi air
Tinggallah air itu mengalir dari mataku
Mencoba memendam pedih di hati
Aku menyesal
Aku menyesal
Salah langkah ku kini mengubah hidupku selamanya

My Love


Kepedihan ini semakin terasa
Ketika kau pulang, ku lihat sepi
Bagaikan tak bernyawa lagi tempat ini
Kenapa kau mati?
Kenapa kau diam saja?
Melihat aku yang tak rela?
Kau malah terdiam membisu
Tak bisa kah kau menghiburku?
Besok
Hari pertama
Hari yang tak ku harapkan
Mengapa kau diam saja?
Ketika akan ada yang mengubahmu
Mengapa?
Aku tak dapat lagi merasakan nafasmu
Hembusan angin sejuk yang menerpa wajahku
Aku tak dapat melihat sinar yang kau raih dari langit yang biru
Tak dapat lagi aku rasakan cahaya senja yang kau perlihatkan waktu itu
Kau sangat berarti untukku
Apakah kau tahu?
Ketika aku berjalan mencoba merenung
Dan ku sadar akan kesalahan terbesarku
Dan ku menyesal tak berdaya
Maafkan aku
Aku takkan melupakanmu
Rumahku..Sayangku..

Dunia Ini

Kala ku pandangi sekitarku
Ku rasa indah
Walau tak semuanya indah
Dalam keheningan
Aku mencoba memahami
Apa yang terjadi dengan dunia
Kelak kitakan menyesal
Suatu hari akan datang
Kehancuran karena kita
Mengapa kita hanya terdiam?
Silakan ucapkan..
"Selamat Datang Global Warming"

Puisi untuk Sahabatku, Januar Arief

Saat ku memejamkan mata malam ini
ku berharap bahwa esok akan lebih baik
untuk seseorang yang sedang terpuruk
bangkitlah!!
tak perlu berlama-lama kau meratap
tak ada guna yang kau lakukan
aku menulis ini untuk sahabatku
sahabat penaku
entah apa yang terjadi
ku hanya dapat melihat dari kejauhan
tak ada yang dapat kulakukan
berharap kau akan pulih
seiring berjalannya waktu
maafkan aku sahabatku..

Penting!

Terkadang sesuatu yang kita anggap penting itu ternyata hanyalah bagian terkecil dari kata "PENTING"
dan sesuatu yang tidak kita anggap penting itulah yang ternyata sangat "PENTING"
Seperti sebuah sendal, ketika seorang bertanya "Gimana seandainya sendal u ilang?"
dengan mudahnya kita akan menjawab "ya beli aja yang baru, cm brapa duit doank."
tapi seandainya sendal itu bener2 ilang?? ilang saat kita berenang d sport center?? ilang saat sholat? atau ilang saat kita main halilintar d dufan??
apa yang kita lakukan?? apa yang kita rasakan?? suatu rasa kehilangan yang amat sangat bukan??
Maka jagalah sendal anda baik2 seperti menjaga benda yang kita anggap berharga.

Seperti sebuah payung. Terkadang anda males bawa payung, dengan alasan repot lah, ga bakal ujan lah, atau sudah rusak lah dan sbg. Tetapi saat turun hujan??

Dapatkah anda berkata demikian?Bukankah dalam kondisi seperti itu anda sangat membutuhkan sebuah penyelamat?Yaitu payung anda??Bagaimanapun kondisi payung anda, pasti anda sangat memerlukannya bukan?

Jangan sepelekan peran sebuah payung.
Begitu pula dengan sesuatu yang kita anggap tidak penting.

8 September 2007

Herlina

Mereka Berarti Bagimu..


Ketika kau berjalan..

tahukah kau bahwa di belakangmu..

ada seseorang yang setia mengikutimu??

bukan dengan tanpa alasan..

kau tahu kenapa?

seseorang itu,

melindungimu..menjagamu..

melawan musuh2 yang siap menyerangmu dari belakang..

serangan demi serangan ia hadapi..

namun kau tak tahu,tak mengerti..

betapa berartinya ia untuk dirimu..

ketika kau merasa sendiri..

ia maju selangkah ke depan..

berdiri di sampingmu..

menjadi sahabatmu..

namun kau tak tahu,tak mengerti..

betapa berartinya ia untuk dirimu..

dan ketika kau terdiam di persimpangan jalan..

galau tanpa tujuan..

penuh keragu-raguan..

ia maju dua langkah ke depanmu..

menjadi pemandumu..

memberikanmu jalan yang terbaik untukmu..

namun kau tak tahu,tak mengerti..

betapa berartinya ia untuk dirimu..

dan ketika kau kehilangannya..

barulah kau sadari betapa ia berarti untukmu..

Ia adalah..

Keluarga, papa, mama, adik, kakak..

Sahabat, teman, pacar..

dll..

Herlina Eneas

8 Agustus 2007

Sepanjang Masa - Boneka Istimewa

Ketika aq berjalan menyusuri pinggir kota. Aq terpanah melihat seorang gadis menjajahkan dagangannya. Aq menghampirinya dan bertanya,"Dek, apa yang kau jual itu?". Gadis itu tersenyum dan menjawab dengan lantang,"Sebuah boneka rajutanku sendiri." Aq kaget melihat boneka itu. Boneka itu kotor, tidak rapi dan agak bau. Namun ia bersemangat sekali, seolah yakin bahwa buatan tangannya itu sangat indah. Dengan sedikit penasaran, aq mengamati boneka itu dengan seksama. Apakah keistimewaannya??dilihat dari manakah keindahannya?Semakin lama aq mengamatinya, semakin tetarik aq pada boneka itu. Akhirnya dengan ragu aq membelinya dan membawanya pulang.

Setiba di rumah, aq mulai bingung. Perlukan boneka ini dibersihkan?diberi wangi-wangian? dirapikan?? ohh tidak..tidak perlu..

Saat aq menemukannya, ia telah seperti itu, tak layak aq mengubahkan. Karena penciptanya, menciptakan seperti itu dengan segenap hatinya. Aq harus dapat menemukan keindahan dibalik "Sebuah Boneka Istimewa".

Herlina Eneas

1 Juli 2007

Cerita Lalu - Abstrak

Aq mencoba menulis semua..

apakah ini sebuah rahasia?

yang tak boleh dibaca?

ataukah hanya lelucon?

yang tersiar dimana-mana?

Aq hanya mencurahkan isi hatiku..

yang tak seorang pun mengerti..

apa yang aq rasakan..

apa yang aq pikirkan..

aq berusaha bersembunyi dibalik sebuah dinding..

tetapi tetap saja tercium dan akhirnya ketahuan..

adakah sebuah kejujuran akan keluar dari mulutku?

dapatkah mereka mengerti..

bahwa sesuatu yang mereka takutkan telah terjadi..

aq telah berusaha membuangnya..

namun qu pungut lagi..

lagi..

dan lagi..

tak dapat aq relakan..

namun..

sekarang..

aq merasa semua telah berakhir..

dan biarlah hanya menjadi lelucon belaka..

walau tak rela..

sekali lagi maaf kawan..

maaf..

"aq tak bisa sperti yang kau pinta.."